"Saya menemukan kenyataan bahwa Islam berpihak kepada perempuan dan
laki-laki. Di dalam Islam, perempuan telah memiliki hak untuk memilih
pada tahun 600 Masehi. Perempuan dan laki-laki di dalam Islam berpakaian
dengan cara yang sopan. Mereka pun tidak diperkenankan saling menggoda.
Bahkan, kaum perempuannya diperintahkan untuk memanjangkan pakaian
mereka." Demikian ungkapan hati yang dituliskan Kristiane Backer dalam
buku autobiografinya yang berjudul 'From MTV to Mecca' atau 'Dari MTV
Menuju Makkah'.
Kristiane Backer lahir dan tumbuh dewasa di
tengah keluarga Protestan di Hamburg, Jerman. Pada usia 21 tahun, ia
bergabung dengan Radio Hamburg sebagai wartawati radio. Dua tahun
kemudian, ia terpilih sebagai presenter MTV Eropa di antara ribuan
pelamar. Sebagai konsekuensi pekerjaannya, ia pun pindah ke London,
Inggris.
"Begitu luar biasa. Pada usia 20-an, aku tinggal di
Notting Hill. Sebagai gadis muda di kota yang sama sekali baru, aku
diundang ke mana-mana, difoto banyak papparazi, dan bekerja sebagai
presenter. Saat itu aku bertemu dengan banyak orang-orang terkenal. Aku
merasakan kehidupan yang sangat menyenangkan. Rasa-rasanya hampir semua
gaji yang aku terima habis untuk membeli baju dan pernak-pernik yang
bagus dan trendy. Aku pun sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat
menarik di Eropa," begitulah Kristiane menceritakan awal kehidupannya
sebagai selebritis muda.
Sekali waktu, Kristiane pergi ke Boston
mewawancarai Rolling Stone dan mengikuti tur-tur besar para artis
terkenal dunia. Kristiane bahkan dinobatkan sebagai presenter perempuan
nomor satu di MTV sehingga selalu muncul di layar kaca. Ia juga pernah
didaulat menjadi presenter untuk acara Coca-Cola Report dan Europe Top
20.
Boleh dibilang, jika ada kelompok musik baru, maka
Kristiane-lah orang pertama yang mewawancarai mereka. Jutaan orang di
Eropa pun mengenal gaya Kristiane dengan saksama dan banyak acara besar
dengan penonton sebanyak 70 ribu orang sering ia bawakan. Bagi khalayak
pemirsa Eropa, Kristiane adalah salah satu sosok penyiar favorit karena
kecakapannya.
Di tengah kehidupan glamornya, ia mengalami
keguncangan spiritual. Kemudian di tahun 1992, Kristiane bertemu dengan
Imran Khan, yang kelak menjadi suaminya. Imran Khan adalah anggota tim
kriket Pakistan. Pertemuan itu adalah pertemuan pertama kali antara
Kristiane dengan seorang bintang yang beragama Islam. Kristiane dan Khan
yang sama-sama mendalami Islam, selalu berdiskusi tentang Islam. Khan
selalu memberikan buku-buku tentang Islam kepada Kristiane dan dengan
penuh semangat pula Kristiane mengkajinya.
"Aku menemukan bahwa
Alquran sarat dengan hal-hal rasional. Dan pandangan lamaku tentang
Islam berubah. Karena apa yang kupelajari berbeda dengan anggapan
orang-orang di sekitarku. Bahkan ketika aku mengkaji masalah perempuan
dalam Islam, aku menemukan bahwa Islam menjunjung tinggi hak-hak wanita
yang sekarang tengah diperjuangkan di seluruh dunia. Akan tetapi Islam
telah menjunjung tinggi hak-hak wanita sejak ratusan tahun yang lalu.
Perempuan dan laki-laki berpakaian dan bertingkah dengan cara yang
sopan," jelas Kristiane.
Kristiane menceritakan bahwa sejak
mengenal Islam dan membaca terjemahan Alquran, ia tak lagi menggunakan
rok pendek dan pakaian yang buka-bukaan. Ia mulai mengenakan pakaian
longgar dan panjang jika tampil di televisi. Ia dengan tegas mengatakan
bahwa wanita yang memperlihatkan tubuhnya di depan publik adalah
melecehkan seluruh wanita di muka bumi ini.
Akhirnya, ia menerima
Islam dengan lapang dada dan sukacita. Setelah mengucap syahadat,
perlahan ia mempelajari shalat lima waktu dan berpuasa Ramadhan. "Dulu
aku sering sekali minum champagne di pesta-pesta malam, kini saya tidak
lagi menyentuh minuman seperti itu," kisahnya.
Namun,
keputusannya untuk menjadi seorang Muslimah juga menuai berbagai macam
cobaan. Kristiane tidak lagi diizinkan untuk tampil di layar kaca
menjadi pembawa acara. Tak hanya itu, kawan-kawan dan kerabatnya pun
mengucilkannya. Untunglah, kedua orang tua Backer tak mempermasalahkan
jalan hidup yang dipilih anaknya itu. Mereka malah mendukungnya.
"Beberapa
waktu setelah saya memutuskan untuk menjadi Muslimah, saya merasa
keterasingan yang sangat. Saya dikucilkan oleh kawan-kawan dan kerabat
saya. Tetapi Alhamdulillah, kedua orang tua saya mendukung langkah dan
pilihan hidup saya untuk berislam," tutur dia. Keislaman Kristiane itu
juga yang membawa berkah bagi kehidupan keluarganya. Kedua orang tuanya
merasa bahagia melihat sosok Kristiane yang baru, yang telah menjadi
umat Muhammad.
Kristiane juga menceritakan, suasana keluarganya
kian hangat oleh diskusi-diskusi seputar keislaman. ''Keluarga saya
sangat banyak mengambil hal-hal positif dari ajaran agama yang saya anut
sekarang ini,'' tutur Kristiane sebagaimana dilansir harian Alarabiya.
(republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar